"Saya tidak berminat. Itu (sepak bola) bisnis yang sangat beresiko. Anda tahu kita hidup sekali, dan saya punya kehidupan yang luar biasa saat ini," ujarnya ditemui di sela-sela peresmian kantor AirAsia Indonesia, di Tangerang, Jumat (27/12/2013).
"Kita bisa menyimpan uang di bank, tidur dengan tenang, dan meninggal dengan tersenyum, atau kita masuk bisnis soccer, lalu sekarat sebagai pria melarat. Tapi, kalau Anda menang, itu tidak akan terjadi. Ha-ha-ha," kelakar Tony.
Selain karena sudah memiliki banyak lini bisnis, Tony menambahkan uang yang harus dikeluarkan di bisnis sepak bola tidaklah kecil. Ditanya kemungkinan ke depan untuk menanam saham di klub sepakbola, ia menegaskan tak ada kata mungkin.
Pertanyaan itu dilontarkan wartawan, karena ada pengusaha Indonesia Erick Thohir bersama Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo, yang tergabung dalam International Sports Capital (ISC), resmi menandatangani kepemilikan 70 persen saham Inter Milan.
Harga pembelian ditaksir mencapai Rp 5 triliun. Bersama keluarga Massimo Moratti, mereka akan bekerja sama untuk masa depan Inter yang lebih cerah lagi di Italia, Eropa, dan dunia.
Sumber: Tribunnews.com